Kekuatan Pancasila inilah sebagai kesepakatan bersama seluruh unsur bangsa, menurut Islah, yang dapat membawa Indonesia bisa menghadapi segala persoalan krisis di dalam negeri maupun global.
Mengenang Murdaya Poo
Adapun acara ini juga menjadi ruang mengenang mendiang Murdaya Widyawimarta Poo, tokoh nasionalis dan pengusaha nasional yang juga anggota Dewan Kehormatan PA GMNI. Bagi Arief Hidayat, sosok Murdaya menjadi bukti bahwa nasionalisme dan keberpihakan pada rakyat tidak bertentangan dengan keberhasilan di dunia usaha.
“Pak Murdaya adalah marhaenis sejati. Ia membuktikan bahwa menjadi konglomerat tidak berarti harus jadi kapitalis rakus. Ia gunakan kekayaannya untuk membangun banyak hal termasuk perjuangan ideologi. Semoga semangat itu kita lanjutkan,” ucap Arief.
Turut tampil memberikan testimoni tentang mendiang Murdaya Poo, Ketua Dewan Kehormatan PA GMNI Siswono Yudo Husodo dan Sekretaris Dewan Kehormatan PA GMNI Palar Bataubara.
Menurut mereka berdua, Murdaya Poo adalah sosok yang berjasa besar terhadap organisasi alumni GMNI maupun GMNI. Tidak hanya itu, semasa menjadi anggota DPR RI 2004-2009, mendiang turut mendorong lahirnya Undang-Undang Kewarganegaraan serta Undang-Undang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.
Sebagai bentuk konkret konsolidasi ideologi, PA GMNI juga memperkenalkan MarhaenTV, sebuah platform media digital yang bertujuan menjadi wadah penyebaran gagasan nasionalis.
“MarhaenTV akan jadi rumah bagi kader-kader ideologis Bung Karno di seluruh Indonesia. Di sinilah kita menggelorakan Pancasila dalam wajah yang modern dan aktual,” tambahnya di ajang halal bi halal tersebut.








