Harianlabuanbajo|Daerah- Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat akhirnya menyepakati untuk membayar insentif tenaga kesehatan sukarela di Puskesmas Lingkup Pemkab Mabar yang sempat mandek paling lambat per 25 Juni 2023.
Kesepakatan itu tertuang dalam berita acara hasil audiensi antara Pemantau Keuangan Negara (PKN) Mabar dengan Pihak Dinkes Mabar, Kamis(08/06/2023).
Berita acara tersebut ditandatangani oleh Kepala Bidang P2P Dinkes Mabar, Fransiskus D. K. Gibjons selaku pihak pertama dan Ketua PKN, Lorens Logam sebagai pihak kedua.
Baca juga: https://harianlabuanbajo.com/ratusan-petugas-lapangan-bps-mabar-laksanakan-sensus-pertanian-2023/
“Pasal 1, pihak pertama akan membayar insentif tenaga sukarela di puskesmas paling lambat tanggal 25 Juni 2023 sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” demikian bunyi pasal dalam berita acara tersebut
Selanjutnya, pasal kedua dalam berita acara tersebut menyatakan bahwa pihak kedua akan memantau realisasi pembayaran insentif tenaga sukarela sesuai dengan pasal satu.
Sebelumnya, Ketua PKN Manggarai Barat, Lorens Logam mendatangi Kantor Dinas kesehatan setempat untuk melakukan koordinasi dana Insentif tenaga sukarela yang bekerja di setiap puskesmas, Selasa(06/06/2023).
Baca juga: https://harianlabuanbajo.com/bocah-4-tahun-tewas-tenggelam-di-kali-gongger-manggarai/
Kedatangan Ketua PKN berujung adu mulut dengan Pelaksana Harian (PLH) Dinkes Mabar Ursula Nija di ruang kerja Kapala Bidang Sumber Daya Manusia (Kabid SDM).
Hal itu terjadi bermula ketika Lorens Logam menanyakan kepada pihak Dinkes Mabar terkait realisasi insentif Naked sukarela sejak Januari hingga Juni 2023 yang tak kunjung cair.
Selain itu, Lorens juga menanyakan ihwal besaran nilai insentif yang akan diterima oleh tenaga sukarela yang berada di setiap Puskesmas.
Baca juga: https://harianlabuanbajo.com/efek-asean-summit-kunjungan-wisatawan-ke-labuan-bajo-meningkat-tajam/
Dirinya mempertanyakan sistem administrasi yang lelet hingga proses pencairan dana yang belum terealisasi.
“Ini kebijakan bejat, membunuh kesejahteraan teman-teman tenaga sukarela,”ungkap Logam penuh kecewa
Menjawab sejumlah pertanyaan, Kepada tim PKN, Kabid SDM menjelaskan anggaran yang disiapkan untuk insentif tenaga sukarela tahun 2023 hanya 850 juta.
Mendengar penjelasan tersebut Ketua PKN geram. Sebab, anggaran tersebut menurutnya, selisih jauh jika dibandingkan pada tahun 2022 senilai Rp.2.040.000.000.
Sembari memukul meja, Logam pertanyakan hati nurani pemangku jabatan yang menyepelekan kesejahteraan tenaga sukarela. Tak terima dibentak oleh ketua PKN, Kabid SDM itu meminta tim PKN untuk tinggalkan ruangannya dengan alasan pergi rapat Paripurna di kantor DPRD setempat.
Namun karena merasa tidak puas dengan penjelasan tersebut, Logam ultimatum Kabid SDM dan menyuruhnya untuk diam di tempat.
“Tidak usah pergi rapat!, rapat tidak jelas, mau ngapain, “tegas Logam dengan mata melotot.
Kabid SDM memintanya untuk datang lagi hari senin sebab Kepala Dinas Kesehatan masih di luar daerah.
Logam meresponnya sambil berdiri menendang fasilitas yang ada di kantor itu sambil meneriakkan dengan nada keras akan turun demo segel kantor tersebut.
Sementara itu, Kabid SDM, Ursula Nija merespon dengan mengatakan akan memberi ruang kepada PKN untuk datang melakukan aksi demonstrasi.
“Silahkan, silahkan kami tunggu,” teriaknya berkali-kali.