Menu

Mode Gelap
How To Handle Every Movie Challenge With Ease Using These Tips 20 Questions You Should Always Ask About Playstation Before Buying It The Most Influential People in the Green House Industry and Their Celebrity Dopplegangers Technology Awards: 6 Reasons Why They Don’t Work & What You Can Do About It

Pariwisata · 14 Sep 2023

Pelaku Pariwisata Keluhkan Kualitas Sarpras di TNK


 Pulau Padar, Labuan Bajo.(Ist) Perbesar

Pulau Padar, Labuan Bajo.(Ist)

Harianlabuanbajo Pelaku Pariwisata mengeluh soal kualitas sarana prasarana di Kawasan Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, NTT.

Bukan hanya itu, Pelaku Pariwisata juga menyentil kualitas sumber daya manusia Naturalist Guide di Kawasan Wisata kelas dunia itu.

Pada laman Instagram @Labuanbajoinfo, Akun @risnohardi misalnya menyoroti sejumlah sarpras yang tidak memadai.

“Fasilitas dan kualitas dari dulu itu itu saja, tidak ada perubahan, terus apa gunanya Flobamora ini?” Sebutnya dalam postingan tersebut.

Adapun sorotan lainnya disampaikan oleh pemilik akun bernama @fidel_travel_bajo yang mempertanyakan kualitas pelayanan dari Naturalist Guide Flobamor di Pulau Padar dan Pulau Komodo.

“Pelayanan mana dari Flobamor ini. gak ada service sama sekali baik di Padar Maupun Komodo” ucapnya.

Sorotan lainnya juga menyasar kinerja para Naturalis guide yang dinilai tidak kompeten. Selain kualitas, kuantitas itu  Naturalist Guide juga menjadi momok perhatian pelaku pariwisata.

“@rikardusgopong: Pelayanan yang bagaimana, lawak melulu, tu tamu di Padar sekarang pada panjat tebing, naik tidak ikut jalur trekking, staff dari Flobamor cuman bisa liat harus disuruh terus untuk ditegur tamu yang jalan sembarang baru bergerak.”

“@risnohardi: Fasilitas juga diperhatikan dong, ranger local juga ditambah kuantitasnya, sering sekali kekurangan ranger di Pulau Komodo.”

“@Kokoamabajo: Krisis naturalist guide, buat tamu kita menunggu lama sampai 30 menit, rebutan guide, saling lempar isu kewalahan guide baik dari demitri maupun korlap, tamu 20 pax yang handle 1 naturalis guide, dermaga juga tidak ada yang atur keluar masuknya kapal maupun speed, sehinggah skoci kapal juga lama.menunggu, beberapa naturalis guide belum well trained, ect.  Ini beberapa drama TNK kita”

Sebelumnya, Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Hendrikus Rani berharap agar PT Flobamor terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada para wisatawan. Hendrikus juga menyoroti terkait sejumlah sarpras yang dianggap tidak layak dan perlu dibenahi pada.

Hal ini disampaikan Kepala BTNK mengingat PT Flobamor sesuai kesepakatan bersama BTNK dalam hal kerjasama penguatan fungsi Kawasan Konservasi TN Komodo memiliki kewajiban untuk membenahi serta meningkatkan kualitas sejumlah sarpras pada sejumlah destinasi wisata.

“Kita bergerak dari komitmen dasar yang tertuang dalam PKS. Disitu termuat jelas bahwa kehadiran Flobamor itu dalam rangka penguatan fungsi pengelolaan Taman Nasional Komodo sehingga kewajiban kewajiban itu dalam rangka itu sudah pasti diarahkan untuk penguatan fungsi taman nasional bukan untuk melemahkan dan komitmen itu harus dijaga.” Ujar Hendrikus beberapa waktu yang lalu.

Hendrikus mengatakan dalam beberapa aspek komitmen yang sudah dinyatakan dalam PKS tersebut masih banyak hal yang belum direalisasikan oleh PT Flobamor.

“masih banyak kewajiban kewajiban yang harusnya dipenuhi oleh PT flobamor terkait dengan pernjanjian kerja sama yang sudah ditandatangani disamping mereka juga melakukan kegiatan pelayanan di dua lokasi ,padar dan loh liang. Sudah tentu Kita harapkan ada peningkatan kualitas pelayanan, tidak hanya berorientasi pada revenue tapi kualitas pelayanan juga harus menjadi perhatian.” Ujar Hendrikus,

Hendrikus menyebutkan, sejumlah hal yang harus segera ditingkatkan yakni pada kualitas sarana dan prasarana serta peningkatan kualitas  SDM para Naturalist Guide.

“Dari pengamatan saya itu banyak hal yang harus dibenahi oleh Flobamor, misalnya papan interpretasi, sarana dan prasarana kayak di Loh Liang, jembatan itu kan sudah mau roboh, kayak pemanduan, keterampilan dari Naturalist Guide harus ditingkatkan, harus selektif termasuk pelanggaran- pelanggaran oleh naturalis guide yang sempat beredar di media sosial itu juga harus diintervensi oleh manajemen Flobamor jangan dibiarkan begitu,” bebernya.

Berangkat dari sejumlah hal ini, Hendrikus  berharap agar PT Flobamor mampu mengelola manajemen dengan baik sehingga mampu memberikan pelayanan yang berkualitas bagi wisatawan namun tetap memprioritaskan keberlangsungan konservasi di Pulau Komodo dan Pulau Padar.

“Saya kira mismanajemen dalam melakukan kegiatan pelayanan kepada pengunjung, termasuk kepada sarpras yang mungkin belum menjadi prioritas sehingga kita terus mendorong agar mereka lebih baik lagi dalam kualitas pelayanan kepada pengunjung” ucapnya.

Sementara itu, Direktur PT Flobamor, Abner Runpah saat dikonfirmasi terkait hal ini belum memberikan tanggapan hingga berita ini dipublish.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Tunjang Pariwisata Labuan Bajo, PT Flobamor Terus Melakukan Perbaikan Sarpras di Kawasan TNK

27 November 2023 - 15:23

PT Flobamor Berkomitmen Tingkatkan Pelayanan dan Sarpras TNK

23 November 2023 - 17:25

Manajemen Loccal Collection Promosi Pariwisata Labuan Bajo Pada Ajang World Travel Market di London

10 November 2023 - 11:11

Dukung Konservasi di TNK,  Asosiasi Pariwisata di Labuan Bajo Berikan Sejumlah Donasi

31 Oktober 2023 - 19:07

Asosiasi Pariwisata Harapkan Profesionalisme Pelayanan di Kawasan TNK

24 Oktober 2023 - 15:58

Sejumlah Asosiasi Pariwisata  Mabar Kritisi Lemahnya Pengawasan Program Konservasi di TNK

24 Oktober 2023 - 09:31

Trending di Pariwisata