“Kami juga sudah melakukan kerjasama dengan Bank BRI supaya tiketing online sudah mulai berlaku di seluruh dunia darimana saja kita membelikannya. Jadi itu yang sedang berproses,” ucapnya
Menurut Hendrikus, kebijakan penerapan one gate system bentuk akuntabilitas BTNK terhadap pengelolaan di kawasan TNK karena uang itu langsung masuk dalam khas negara.
“Kemudian One Gate System itu sebenarnya kebijakan itu diambil sebenarnya bentuk akuntabilitas Balai TNK karena uang itu langsung masuk ke khas negara. Kalau manual seperti sekarang ini potensi lostnya sangat tinggi,” ungkapnya
Hendrikus menyebut pihaknya akan berencana menutup kunjungan di kawasan BTNK selama satu atau dua hari. Kebijakan itu kata dia untuk menghidupkan industri pariwisata di sekitar Labuan Bajo
“Jadi tidak lama-lama, misalnya kalau satu hari tutup itu beri kesempatan industri wisata di sekitar Labuan Bajo hidup, kemudian hari kedua masuk lagi dala kawasan. Dan pemikiran seperti itu menurut saya keren juga. Jadi teman-teman bisa mendesain paketnya bisa mendatangkan tetapi untuk berwisata di luar kawasan TNK. Jadi cara ini untuk meningkatkan PAD,” pungkasnya
Untuk diketahui, kegiatan konsultasi publik tersebut untuk menyesuaikan harga tiket pemanduan di Kawasan TNK. Dalam konsultasi publik itu, pihak PT Flobamor selaku pemegang ijin pengelola di kawasan TNK menyampaikan harga tiket Rp. 400.000.
Direktur Operasional PT Flobamor, Abner Runpah mengatakan penyesuaian harga pemanduan Rp. 400.000 itu sebagiannya untuk operasional dan sisanya untuk konservasi.








