Harianlabuanbajo– Kejahatan Transnasional Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) menjadi atensi khusus Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo. Oleh sebab itu, dalam rangka mencegah dan mengantisipasi maraknya kasus tersebut, Kepolisian Republik Indonesia terus melakukan penanganan penegakan hukum terhadap terduga pelaku.
“Dimana beberapa waktu yang lalu pak Presiden (Joko Widodo) menyampaikan masalah TPPO dan itu sudah kita tindaklanjuti dengan melakukan berbagai macam kegiatan penegakan hukum sampai dengan hari ini terus berlangsung sudah kurang lebih hampir 900 tersangka yang kita amankan,” kata Kapolri Listyo Sigit Prabowo kepada awak media usai meninjau persiapan ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) ke-17 di Labuan Bajo, Sabtu (19/8).
Listyo mengungkapkan, momentum ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) ke-17 di Labuan Bajo bisa mendatangkan manfaat untuk melaksanakan kerja sama dengan negara-negara ASEAN pada sektor penanganan kejahatan transnasional TPPO.
“Ini betul-betul kita akan manfaatkan untuk melaksanakan kerja sama dengan negara-negara ataupun kepolisian-kepolisian yang berada di Negara ASEAN. Tentunya besok dihadiri oleh menteri, kepolisian dan juga beberapa negara yang ikut bergabung observer, chairman directors,” ungkapnya.
Ia berharap nantinya ada beberapa keputusan kerja sama dari hasil AMMTC ke-17 terkait dengan pemberantasan kejahatan transnasional crime.
Kata dia, kerja sama yang akan dirumuskan nanti tentunya akan menjadi deklarasi yang bersejarah karena penyelenggaraan ASEAN AMMTC dilaksanakan di Labuan Bajo sebagai salah satu tempat wisata super prioritas di tanah air.
“Tentunya kita angkat terus ini. Mudah-mudahan seluruh rangkaian bisa berjalan dengan baik, kita mendapatkan kesepakatan kerja sama dalam rangka pemberantasan transnasional crime. Dan juga tentunya sekaligus kita terus mengangkat Labuan Bajo sebagai wisata super prioritas untuk bisa dikenal oleh masyarakat dunia” pungkasnya.